Monday, 26 November 2007

Jakarta 26 November 2007

Jakarta, 26 November 2007. Pertama kalinya aku ke sebuah apartemen x di jakarta. Wah, perjalanan dari kantor kesana puanas buanget. Setelah setengah jam perjalanan dengan diselingi kemacetannya yang terkenal aku akhirnya sampai juga ke x. Tiba disana kita (ber3) mengurusi birokrasi dulu. Setelah birokrasi beres, kita langsung menuju ke ruang yang perlu dipasang internet. Berbicara sukup panjang akhirnya kita masuk pada sesi pemasangan internet alias narik kabel dari switch (kebetulan cuma narik kabel doank). Beberapa lama kemudian (walaupun dengan keringat yang bercucuran) akhirnya selesai juga. Kira-kira memakan waktu sekitar satu jam setengah. Ternyata ada suatu yang kurang, barang kecil buat nyambungin kabel RJ 45. Waduh, harus nyari di Hypermart deket situ. Akhirnya dicari ketemu. Lega deh rasanya. Tapi kayaknya ada yang kurang lagi, eh ternyata si perut minta diisi. wala dalah.....Deket x itu ada warung kaki lima, kebetulan ada yang jualan gado-gado nihhh. kayaknya enak bgt nih...
Tapi yang jadi topik pembicaraan kita kali ini bukan gado-gado yang cihui enaknya klo dimakan pas laper, tapi yang satu ini ni...
Datang sebuah mobil dengan bertuliskan "tit.........", intinya adalah bagian yang berseragam pokoknya. Lewat didepan tempat kami makan gado-gado dan berhenti. Salah satu orang (dari 3 orang) turun dari thats car. Kemudian berkata kepada penjual gado2 yang sedang kami beli, "bang, gado2 ya buat ber3...". Trus duduk di tempat duduk penjual es degan, tapi aq g atu dia bilang apa ke bang penjual es degan. Abis tu dateng beberapa kawannya lagi yang naik motor, jadinya ada 5 orang. Mereka yang baru datang memanggil temennya yang pesen makanan tadi. Kayaknya sih nambah pesenan gitu. Tapi perasaanku g enak(halah...filling). Kayaknya ada yang g beres dengan keadaan ini. tapi aq cuma berharap ini cuma perasaanku dan kekhawatiranku saja.
Pesanan mereka dah jadi dengan menggunakan mobil tersebut mereka menghampiri penjual gado2. Dikasihlah pesenan mereka, tapi ternyata mereka tidak membalas dengan sesuatu (maksutnya bayar gtu). Trus salah satu dari kami bertanya (setelah sekawanan orang itu pergi) kepada penjual gado2 itu. Si a dari kami bertanya,"pak, jatah ya pak?". Si bapak penjual gado2 manjawab, "iya gitu lah bang, .....tau sendiri kan....". "oh..." ekspresi kita. Dan ternyata usut punya usut (cieeeee) itu sudah terjadi begitu lama, terhadap setiap penjual, tanpa ada masalah apa2, tanpa ada akhirnya (sampai sekarang). Parahlah pokoke........wis jan..kutho gedhe dilingkungan yang beadab (aq kira).
Aku langsung berpikir tentang Legalisasi Premanisme oleh para pelakunya (dirahasiakan dalam kasus ini). Kejatahan eh eh eh....... kejahatan tidak hanya terjadi karena ada niat dari pelakunya tapi karena ada kesempatan. waspadalah...waspadalah.
Ini cuma pengalaman aja. mungkin bisa jadi wacana buat temen2 semua.

No comments: